Jumat, 26 Maret 2010


Karawang (26/03) – Satu minggu sudah kini banjir di Karawang berlangsung. Dari tanggal 18 – 25 Maret ini kondisinya semakin parah, hal ini dilihat dari semakin banyaknya lokasi yang tergenang. Kecamatan Karawang Barat menjadi lokasi paling parah, di lokasi ini 7.591 rumah tergenang dan 31.457 orang warga terpaksa harus mengungsi. Banjir ini diperkirakan akan tetap berlangsung hingga redanya musim hujan khususnya di bagian hulu Citarum yakni Kab. Bandung dan sekitarnya.
Dilihat dari perkembangannya, dalam seminggu ini air banjir turun naik seiring dengan buka tutupnya pintu air di Bendungan Jatiluhur Purwakarta. Biasanya air banjir akan naik sekitar pukul 01.00 – 03.00 WIB dini hari, seiring dengan dibukanya pintu air Bendungan Jatiluhur.
Terus menerusnya kiriman Jatiluhur ini membuat Citarum semakin kewalahan, alhasil beberapa lokasi yang tadinya cukup aman kini pun terkena banjir, diantaranya Karawang bagian utara yakni Batujaya dan Rengasdengklok. Adapun Pakisjaya sebagai daerah akhir dari Citarum, harus menerima kiriman dari Citarum disamping pasangnya air laut, sehingga beberapa desa di kecamatan ini yang berdekatan dengan Citarum harus tersapu bersih oleh air yang meluap.
Berikut adalah lokasi-lokasi banjir yang ada di Kabupaten Karawang hingga tanggal 24 Maret 2010 sesuai keterangan Dinas Sosial Kab. Karawang yang KarIn mintai datanya pada tanggal 24 Maret pukul 23.30 WIB :
Karawang Barat (7.591 rumah / 31.457 jiwa)
  • Tanjungpura (2.674 rumah / 11.026 jiwa)
  • Tanjungmekar (759 rumah / 3256 jiwa)
  • Karawang Kulon (2.265 rumah / 9.263 jiwa)
  • Adiarsa Barat (1.510 rumah / 6.449 jiwa)
  • Nagasari (128 rumah / 659 jiwa)
  • Karangpawitan (255 rumah / 804 jiwa)
Karawang Barat (412 rumah / 1.744 jiwa)
  • Adiarsa Timur (171 rumah / 802 jiwa)
  • Warung Bambu (241 rumah / 942 jiwa)
Telukjambe Timur (3.576 rumah / 1.6520 jiwa)
  • Wadas (801 rumah / 3.689 jiwa)
  • Purwadana (394 rumah / 1593 jiwa)
  • Telukjambe (1.215 rumah / 4.435 jiwa)
  • Sukaharja (498 rumah / 2.138 jiwa)
  • Sirnabaya (287 rumah / 935 jiwa)
  • Sukaluyu (231 rumah / 720 jiwa)
  • Puseurjaya (150 rumah / 493 jiwa)
  • Sukamakmur (811 jiwa / 2.517 jiwa)
Telukjambe Barat (494 rumah / 1.963 jiwa)
  • Parungsari (206 rumah / 895 jiwa)
  • Karangligar (288 rumah / 1.068 jiwa)

Ciampel (81 rumah / 312 jiwa)
  • Tegallega (45  rumah / 149 jiwa)
  • Kutapohaci (19 rumah / 83 jiwa)
  • Mulyasari (17 rumah / 80 jiwa)
  • Mulyasejati
Batujaya (250 rumah / 1.083 jiwa)
  • Segaran (250 rumah / 1083 jiwa) / Pengungsi Segar Tanjung
Pakisjaya (1.533 rumah / 4.545 jiwa)
  • Tanjung Pakis (105 rumah / 374 jiwa)
  • Tanjungmekar (55 rumah / 146 jiwa)
  • Telukbuyung (672 rumah / 2.442 jiwa)
  • Telukjaya (203 rumah / 203 jiwa)
  • Solokan (187 rumah / 486 jiwa)
  • Tanahbaru (285 rumah / 756 jiwa)
  • Tanjungbungin (26 rumah / 138 jiwa)
Rengasdengklok (857 rumah / 2.551 jiwa)
  • Rengasdengklok Selatan (486 rumah / 1.458 jiwa)
  • Dewi Sari (371 rumah / 1.093 jiwa)
Klari (97 rumah / 350 jiwa)
  • Anggadita (97 rumah / 350 jiwa)
Jayakerta (1.192 rumah / 5.790 jiwa)
  • Medangasem (824 rumah / 4.223 jiwa)
  • Kampungsawah (368 rumah / 1.567 jiwa)
Dilihat dari statistik diatas, kini total rumah yang terendam akibat banjir dari meluapnya Sungai Citarum ini menjadi 16.083 rumah dengan jumlah warga yang menjadi korban sebanyak 66.315 jiwa. Seperti yang diungkapkan oleh Amid, petugas pendataan di Dinas Sosial pada KarIn dini hari ini, data yang ada pada Dinas Sosial diatas masih bisa berkembang dan bertambah mengingat ada beberapa daerah yang belum melaporkan kondisi terbarunya. (sumber www.karawanginfo.com)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar